Friday, October 15, 2010

Buku terbaru thn 2010 'Mazhab Cinta' kini sudah dipasaran

27

Sabda Nabi SAW:
Apabila keluar Panji-panji Hitam dari arah Khurasan, tidak akan ada sesuatu apa pun yang dapat menahan nya hinggalah dipacakkan di Ilya.
(At-Tarmizi)

Keutamaan S0lawat

Firman Allah SWT:
"Sesungguhnya Allah SWT dan para Malaikat-Nya selawat kepada baginda Nabi Rasullullah SAW. Hai orang-orang yang beriman bers0lawatlah kamu kepadanya dan ucaplah salam penghormatan kepadanya."
(Al-Ahzab: Ayat 56)

Mazhab kami adalah mazhab cinta

Syaidina Imam A'li Zainal ‘Abidin yang satu-satu nya terselamat dari penghapusan dan pembunuhan yang tersangat kejam lagi zalim sesama saudara Islam kita. Ini berlaku keatas keseluruhan keluarga nasab keturunan zuriat asli serta asal darah sesuci-budi baginda kita Rasullullah SAW yakni Ahlul Baiyiti Rasul di tanah gersang Kerbala; Parsi. Disini dikemukakan d0'a beliau yang menggambarkan r0hsia dalam rahsia kejiwaan seorang muslim yang sudah melalui suatu pengalaman yang sangat terperi-ngeri sepanjang hidupnya yang mustahil sekali boleh digambarkan lagi sukar sekali untuk dilupakan sepanjang hayat kehidupan beliau. Dengan kudrat dan iradat sesucinya ibadat sOlat beliau; lalu seketika-ketika itu beliau telah sampai ke rumah Allah SWT lalu sudah mengetuk pintu-Nya, dan mulai sudah dibukakan Nya. Sayugia atas dasar penyerahan diri dari keImanan dan keTaqwaan dalam kezuhudan telah yakin bahwa amalan dalam amali sekelian seusia-tua beliau kini sudah mengalami pancaran cahaya Nur Illahi.

Di mana cahaya tersebut adalah cukup halus lagi tinggi kilauan sinaran nya sehingga tidak termampu di tafsirkan dgn pengucapan dan pemahaman langsung dari akal fikiran seseorang. Inilah ungkapan pilihan lagi terpilih yang sudah dekat menghampiri dengan Maha dZat Allah SWT. Pancaran Cahaya Nur -Tur Sinar-Nabi Ibrahim AS.

“Perjumpaan dengan-Mu kesejukan hatiku. Pertemuan dengan-Mu kecintaan diriku. Kepada-Mu kedambaanku. Pada cinta-Mu tumpuanku. Pada kasih-Mu gelora rinduku. Redha-Mu tujuanku. Melihat-Mu keperluanku. Mendampingi-Mu keinginanku.
Mendekati-Mu puncak permohonanku. Dalam menyeru-Mu damai dan tenteramku.”



Beliau termasyhur dgn gelaran As-Sajjad disebabkan banyaknya melakukan sujud; yang suci, sakti lagi sejati. Dikisahkan bahwa ada banyak tempat di Kota Madinah Al Munawarah yang tanahnya telah menjadi keras-kepal karena seringnya Imam Al'i Zainal ‘Abidin AS bersujud di situ. Padahal, ketika bersujud, tanah tersebut hanya di sirami dan basahi dengan linangan air mata beliau. Dulu banyak orang yang datang ziarah ketempat itu untuk meminta barakah dan harakah . Setiap malam kerdipan bintang kelipan-gemintang menyaksikan beliau merintih-rintihan jua di rumah Tuhan atau di tempat s0latnya. Lantaran Hak dan Haq sebenarnya, beliau adalah termasuk sekeluarga keturunan Rasulullah SAW. (Ahlul Baiyiti) yang disucikan sesuci-sucinya.

…Innama yuridullah li-yudzhiba ‘ankum al-rijsa ahl al-bait wa yuthahhirakum
tathhiran. Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa-dosa dari kamu, wahai
Ahlul Baiyit, dan mensucikan kamu sesuci-sucinya. (QS Al-Ahzab [33]: 33)

Berikut ini sebuah d0'a yang dibaca Imam A'li Zainal ‘Abidin AS ketika beliau bersujud disudut Ka'abah di bawah mizab, yaitu pancuran air. Imam A'li Zainal ‘Abidin AS berd0'a sambil bersujud sekusyuk-kusyuknya kebatinan lahiriah :-

“Inilah hamba sahaya-Mu rebah di halaman kebesaran-Mu. Inilah si malang-Mu rebah di
halaman kebesaran-Mu. Inilah si fakir-Mu rebah di halaman kebesaran-Mu. Inilah
pengemis-Mu di halaman kebesaran-Mu. Tuhanku, demi kebesaran-Mu, keagungan-Mu,
dan kemuliaan-Mu, sekiranya sejak Engkau menciptakan aku, sejak masa permulaanku,
aku menyembah-Mu sekekal tiupan sepoi-sepoi badai rubbubiyah-Mu, dengan setiap lembar helaian rambutku, setiap kejam mataku sepanjang masa berusia, dengan kepujian dan kesyukuran dlm segenap aku ini makhluk-Mu;

Maka aku takkan mampu mensyukuri nikmat-nikmat-Mu yang paling tersembunyi
padaku. Sekiranya aku menggali tambang besi dunia dengan gigiku, dan menanami
buminya dengan lembar-lembar alis mataku, dan menangis takut kepada-Mu dengan air
mata dan darah mengalir sebanyak bak saujana samudera langit dan bumi, maka semua itu kecil
dibandingkan dengan banyaknya kewajibanku atas-Mu. Sekiranya, setelah itu,
Engkau menyiksaku dengan azab seluruh makhluk umat mu, Engkau besarkan tubuh dan ragaku, Engkau penuhi jahanam pada seluruh sudutnya dengan tubuhku sehingga di sana
tidak ada lagi yang disiksa selainku, tidak ada lagi kayu bakar selain diriku,
maka semua itu kecil dibandingkan dengan keadilan-Mu dan besarnya hukuman-Mu
yang harus ku terima lagi menerima mengingati dosa-dosa yang ku lakukan terhadap-Mu.”

Kepada Imam A'li Zainal ‘Abidin AS ini bersambung hampir semua silsilah tarekat alam Islam kini sehingga di sini. Silsilah itu naik kepada ayahnya yakni sepupu dan menantu Rasullullah SAW, dan kepada dat0k nya, yakni baginda Rasullullah SAW. Dari beliau, para penempuh segala semua jalan kesucian demi mempelajari jalan tarekat mengetuk pintu Tuhan. Dari beliau, mereka belajar d0'a yang mengungkapkan kerinduan dan kecintaan kepada Tuhan. Dari beliau pula, mereka belajar mensucikan batin r0hsia dan rahsia agar layak berdampingan dengan dZat Yang Mahasuci lagi Maha segala-gala nya.

Imam Ja’afar Ash-Shiddiq AS. adalah "Bapa" kpd semua mazhab-mazhab beratus tahun terkemudian nya. Sedangkan Islam beliau adalah tinggi-setinggi kelangsungan atap langit ada lagi langit — Beliau ialah cucu Imam A'li Zainal ‘Abidin AS yang telah melanjutkan tradisi kedaulatan dan keagungan Islam yang nyata lagi benar. Percaya ;. Sesungguhnya beliau adalah selayak- semasak nya menyimpulkan segala isidalam dan intipati tarekat beliau bersama-sama kaum kerabat sekeluarga ahlul baiyitihim, tarekat sekeluarga Nabi SAW yang terpilih lagi pilihan untuk semua sekelian umat Islam sejagat dari dulu, kini dan selamanya.,

“Ad-dinu huwa al-hubb.” Agama itu
cinta. “Ad-dînu huwal ‘aqlu. La dina liman la aqla lahu.” Agama itu akal. Tidak ada agama bagi orang yang tidak berakal. Tanyakan pada diri sendiri Al Hak Ainal Yakin wal Haq Ainul Yaqin.

Ketika Islam dimaknai dengan berserah diri atau pasrah, maka para pengikut tarekat menambahkan cinta sebagai syarat mutlak penyerahan diri dan kepasrahan diri kpd Nya. Para falsafah dan filsafat menyerahkan diri kepada Tuhan setelah akal mereka menunjukkan mereka kepada-Nya. Para fakih atau ahli hukum Islam pasrah kepada-Nya setelah mengetahui hukum-hukum-Nya, seperti ta'atnya warga negara kepada hukum negerinya.

Indonesian Muslims attend mass prayer at the Istiqlal mosque in Jakarta in 2006.    Photo Reuters

Para sufi merebahkan diri di hadapan-Nya, mahu melakukan apa pun yang diperintahkan
oleh-Nya, asalkan mereka tidak diusir dari sisi-Nya—sebagaimana seorang pencinta
yang pasrah di depan kekasihnya. Karena boleh jadi, seseorang pasrah kepada-Nya
karena takut siksa, hukuman, atau kekuasaan-Nya. Mungkin juga ia menyerahkan
diri karena mengharapkan belas pamrih, pahala, atau ganjaran. Para sufi 'bil hal' yang nyata ternyata menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Tuhan karena cinta. Ketika mereka berd0'a, mereka memohonkan agar semua balasan itu diberikan kepada orang lain sahaja..., Allahu akbar99

Sebagaimana diungkapkan dengan indah oleh seorang penyair muslim; Ulama terkenal lagi termasyur dari Aceh, Sumatera bernama Lil Amin Ara, dalam
puisinya yang berjudul "D0'a Orang Buta".

Tuhan, beri sinar kepada mereka yang awas matanya.
Tuhan, beri cahaya kepada mereka yang memandang dunia dengan mata terbuka.
Tuhan, kepadaku kirim saja percik kasih-Mu, tidak untuk membuka mataku,
tapi untuk menyiram hatiku. Banyak jalan menuju Dia. Salah satu di antara jalan itu
adalah jalan kesucian yang ditempuh para sufi, yaitu mereka yang ingin dikirimi
percik kasih Tuhan untuk menyiram hatinya.
Justeru itu, secara singkat, tasawuf adalah sebentuk keberagamaan yang didasarkan pada
cinta. Kalau orang bertanya apa mazhab tasawuf, maka tasawuf itu akan menjawab,
“Madzhabuna madzhab al-hubb”. Mazhab kami adalah mazhab cinta...
Hati naluri ku terlalu merindui dan mencintai mu Ya Rasullullah dan sekeluarga dari darah mengalir nya keturunan mu yakni Pilihan Ahlul Baiyiti terpilih akhir zaman ini, Ya Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Agung pada Mu aku berm0h0n dan berharap benar sebenarnya kini.

Aku Bukan SYIAH

Aku bukan syiah...dan syiah bukan aku... Aku cuma mencuba untuk mengingati, mengasihi dan mengikuti jalan para keluarga Ahlul Baiyiti dan kebetulan nya MEREKA itu ada pada SYIAH mereka lebih dikenali oleh SYIAH dan Mereka 12 IMAM itu di kenali sebagai SYIAH.

Pada aku Mereka bukan SYIAH mereka adalah AHLUL BAIYITI RASUL SAW. dan kita hari ini takut untuk menyebut nama mereka, takut untuk mengingati mereka dan takut untuk berselawat kepada mereka... kerana kita takut dikatakan SYIAH. Padahal takut itu bersifat lagi bersikap duniawi lantas takut itu hanya lah kpd Mu Ya Illahi99. R0hsia kekita rahsia pada Mu jua...

Assalamu Alaika Ya AHLAL BAIYITI warohmatullohi wabarokatuh
Allohumma Solli Ala Muhammad wa Ali Muhammad.

Adab tata-tertib Tuan Syed A'li Al Habshee bersalahsilah nasab Syaidina Imam A'li Karamahllahuwajah AS yang berani menghunus sebilah Keris Melayu Pusaka tanpa mem0h0n ampun dan ma'af di tanahair sendiri ini sehingga kini.

Seorang penunjuk

Allah berfirman:

" من يهد الله فهو المهتد ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا "

Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka kamu hai Muhammad tak akan mampu mempertemukannya dengan seorang wali mursyid (seorang penunjuk).

Wali mursyid yang HAQ daripada yang Hak...

"Perumpamaan Ahlul Baiyiti ku diantara kalian adalah seperti kapal Nuh"






Rasullullah s.a.w telah bersabda:

"Sesungguhnya aku meninggalkan bagi kamu 2dua peninggalan yang jika kamu berpegang padanya tidak akan kamu sesat sepeninggalanku. Salah 1satunya lebih besar dari yang 2kedua, yaitu kitab Allah azza wajalla seumpama tali penghubung yang kokoh terentang dari langit sampai kebumi dan; Keluargaku ahlil baiyiti ku yang 2keduanya tidak akan terpisah satu dengan yang lain hingga bertemu dengan aku diakhirat di telaga Haudh/kautsar maka perhatikanlah kamu bagaimana kamu sepeninggalku memperlakukan pegangan 2keduanya".

Diriwayatkan oleh Muslim dan Tarmidzi

Persoalan yg ingin dikemukakan disini ialah apakah kaitannya diantara ahlul baiyit Rasullullah SAW dengan Al Quran? Kenapakah Rasullullah SAW menyebut keduanya tidak akan terpisah sehingga hari kiamat? Apa yg tertulis, tersurat dan tersirat disebalik maksud kata-kata sabda Rasullullah SAW itu?

Sudah menjadi kelaziman Rasullullah SAW membuat kiasan melalui hadis-hadis Baginda. Hanya yg bias memahami apa yg dikias. Rasullullah SAW pernah menyebut bahawa Syadina A'li AS bersama Al Quran dan Al Quran bersama Syaidina A'li, juga ibarat Nabi Musa dengan Nabi Harun dll. Persoalan yg begini sepatutnya menjadi tumpuan ulama-ulama diakhir zaman ini supaya dapat diperjelaskan kepada umat Islam apa yg sudah tersirat akhirnya disebalik kiasan Rasullullah SAW itu. Ini jelas menjawab kepada persoalan masalah umat Islam diakhir zaman ini dan kini diambang tahun 2012.

Kalau dilihat kepada susur-galur Rasullullah SAW, ianya bermula dari Nabi Adam AS. Ini bermakna pertalian kenabian itu berpunca dari sumber yg satu1. Daripada Rasullullah SAW pula susur galur itu bersambung kepada Syaidina Hassan AS dan Syaidina Hussin AS. Malah menegaskan bahawa umat Rasullullah SAW akan bersumber daripada keturunan Syaidina Hassan AS dan Syaidina Hussin AS. Daripada kebanyakkan keturunan Syaidina Hassan AS pula Islam telah berkembang ke Nusantara melalui Wali Solo1 Maulana Ishaq dan Maulana Malik Ibrahim yakni Wali Songo9. Ini bermakna bangsa Arab dan Melayu mendapat Islam daripada Rasullullah SAW dan ahlul baiyit Baginda. Hari ini Arab dan Melayu menjadi 2dua kaum terbesar penganut agama Islam. Ianya tidak berhenti disitu tetapi akan bersambung pula kepada Syaidina Imam Mahdi AS dari keturunan Syaidina Imam Hussin AS.

Apabila Islam kini disebut akan dibangkitkan semula dari Ufuk Timur ini di sini, maka Nusantara menjadi fokus kerana pengembangan Islam sebelum penjajahan berhenti di alam Nusantara. Dimana ianya berhenti maka disitulah ianya bermula kembali. Itu sudah menjadi adab-tertib hanya pada urusan Allah SWT sahaja. Dari Ufuk Timur iaitu Nusantara maka Islam akan bergerak semula ke Tanah Arab termasuk Parsi.

Susunan ini sudah sepatutnya menjelaskan bahawa Islam sekarang sedang berpusat di alam Nusantara tetapi tanpa Daulah dan Khalifah nya. Kemana Islam berpusat maka ada 2dua perkara yg akan mengiringi Islam iaitu Ahlul Baiyit dan Al Quran. Jika ditinggalkan salah satu daripadanya maka akan terjadilah seperti pesanan Rasullullah SAW. Inilah persoalan masalahnya yg terjadi sekarang kini di sini. Bukankah apa yg umat Islam perlakukan kepada ahlul baiyiti Baginda SAW, maka itu juga yg sedang diperlakukan oleh orang kafir lagi kuffar terhadap umat Islam sehingga kini sehingga juga ketika nanti.

Baginda sudah memaklumkan bahawa Bani Hasyim akan terpinggir selepas zaman Baginda sehinggalah datang Pemuda dari Ufuk Timur untuk mengembalikan semula hak pada yg hak atas HAQ. Apa yg akan terjadi diakhir zaman ini dan kini sudah Rasulullah SAW kabarkan. Rasullullah SAW adalah sumber cahaya di Kota manakala Syaidina A'li AS adalah seumpama pelita pintunya Kota tersebut dan ahlul baiyit seumpama kuncinya. Apa yg ada pada umat Islam sekarang ini kini ? Ahlul baiyit bukan milik Syiah. Sunnah bukan milik Sunni. Kiblat bukan milik Wahabi. Islam itu milik Allah. Maka ambillah Islam itu dari sumber yg dijamin lagi 'mubbin' nyata ternyata.

" Sesungguhnya aku meninggalkan bagi kamu 2dua peninggalan yang jika kamu berpegang padanya tidak akan kamu sesat sepeninggalanku, Salah satunya lebih besar dari yang kedua, yaitu kitab Allah azza wajalla seumpama tali penghubung yang kokoh terentang dari langit sampai kebumi dan kedua2 yakni sesunnah ahlil baiyitku

Walaupun ayat Al Quran sudah selesai diturunkan tetapi perlaksanaan fungsinya masih diperlukan demi kehidupan kini yang singat, sementara dan singgahan ini. Ada ilmu yg tersembunyi didalam Al Quran dan ahlul baiyit baginda SAW adalah pemegang kunci terakhir. Ummul Kitab adalah kunci terakhir kepada semua pembuktian daripada Allah SWT. Rasullullah SAW yg membuka kunci awal Al Quran dan ahlul baiyit Baginda yang akan mengakhiri tanggungjawab baginda SAW pula hingga akhir nanti. Dengan terbukanya kunci terakhir melalui ahlul baiyit Baginda maka akan terbongkarlah segala kerahsiaan r0hsia Al Quran yg tersimpan selama ini. Ini menandakan dunia ini sudah akhir zaman kini.

Baginda yang memulakan tugas pada akhir zaman maka ahlul baiyit Baginda yang akan mengakhiri akhir zaman juga. Jika Baginda bermula dengan keadaan asing maka ahlul baiyit Baginda juga akan bermula dalam keadaan terasing. Kepada yang alpa dan lalai akan terus dialpakan dan dilalaikan dengan segala kesenangan dan keseronokan kebendaan dunia yg hanya tinggal sedikit saja lagi 'demi masa' - Siap-Siaga-Syed !. Yang di genggaman tangan nya memegang amanah pesanan wasiat sumpah amanat akan mencari juga walaupun terpaksa berangkak didalam salji yang salju. Yang ingat-beringat akan selalu diingati kami semua...S0lawat!

Sesungguhnya menghidupkan Islam didunia ini ada adat adab tertibnya. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu dalam bentuk cahaya Nur kepada Rasulullah SAW. Rasullullah SAW pula menyampaikan wahyu dalam bentuk perkataan kepada manusia. Setelah 'kewafatan' Baginda maka cahaya Nur wahyu itu diwariskan pula kepada ahlul baiyit Baginda. Jika perhubungan ahlul baiyit dengan manusia terputus maka terputuslah cahaya Nur Al Quran dengan manusia. Manusia boleh terus menggunakan Al Quran tetapi apa erti Al Quran tanpa ada cahayanya.

Nur Muhamad seumpama cermin yg membiaskan Nur Ilahi ke dalam hati manusia. Maka Nur Ilahi pada Al Quran dibiaskan ke Rasullullah SAW dan seterusnya cahaya Nur itu dibiaskan sinaran ke Syaidina Imam A'li AS. Cahaya itu terpecah 2dua terpancar ke Syaidina Imam Hassan AS. dan Syaidina Imam Hussin AS. dan seterusnya kepada ahlul baiyiti yg bertaraf Imam Ulama dan cahaya Nur itu bersatu kembali akhir penyudahnya kepada Syaidina Imam Mahdi AS dan seterusnya Nur Muhamad itu kembali semula ke Rasullullah SAW bersama Mu Ya Hu Rabbi99 SWT. Dimana ia bermula disitu ianya berakhir atas kehendak Allah SWT jua. Manusia yang bersama cahaya Nur itu seumpama kaum Nuh yg menaiki bahtera Nur-Nuh itu juga.

Wallahu’alam bishawab. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Rasulullah SAW bersabda:

“Ketahuilah, sesungguhnya perumpamaan Ahlul Baiyiti ku diantara kalian adalah seperti kapal Nuh diantara kaumnya. Barangsiapa menaikinya , iapun selamat dan siapa tertinggal olehnya, iapun tenggelam,” ( HR. Al Hakim ).

Sumber dari ABR Ahlul Baiyiti Rasul SAW Sayyid Syed Ahmad Asy Syulaiman. Kairo; Mesir.1999 dll. buku utama 2010 Mazhab Cinta..

3 comments:

  1. Aku Bukan SYIAH
    Aku bukan syiah...dan syiah bukan aku... Aku cuma mencuba untuk mengingati, mengasihi dan mengikuti jalan para Ahlul Baiyti

    Pada aku Mereka bukan SYIAH mereka adalah AHLUL BAIYITI RASUL SAW. dan kita hari ini takut untuk menyebut nama mereka, takut untuk mengingati mereka dan takut untuk berselawat kepada mereka... kerana kita takut dikatakan SYIAH.

    Assalamu Alaika Ya AHLAL BAIYITI warohmatullohi wabarokatuh
    Allohumma Solli Ala Muhammad wa Ali Muhammad.

    ReplyDelete
  2. Asyura makin dekat, dengarkanlah pesan cucu Rasulullah yang masih hidup ini.

    http://www.youtube.com/user/Kumail12#p/u/37/HSAgrcwnlVo

    ReplyDelete
  3. memang mendalam pemahaman ini. Sesungguhnya kebenaran cahaya yang HAQ akan tetap bercahaya dimana-mana. Moga-moga tulisan yang ikhlas murni ini didalami supaya difahami dan diYaqini.

    ReplyDelete